Yogyakarta, 4 Juni 2025 - Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta, sukses menyelenggarakan Webinar Kebijakan Sosial dengan tema “Inklusi Bukan Ilusi: Transformasi Kebijakan dan Pelayanan Publik untuk Kelompok Rentan”. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan Dimulai pada pukul 19.05 WIB dengan mendatangkan sejumlah narasumber. Dua narasumber pertama berasal dari Balai Rehabilitasi Sosial Dan Pengasuhan Anak yakni Bapak Danang Samsurizal, S.T. dan Bapak Feriawan Agung Nugroho, S.Sos., MPA. Sementara itu narasumber ketiga adalah Bapak M. Joni Yulianto, MA, MPA selaku Founder SIGAB dan FORMASI.

Materi pertama yang disampaikan oleh Bapak Danang mengenai tugas pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Dan Pengasuhan Anak sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau menyampaikan tentang tanggung jawab lembaga negara dalam pemenuhan hak - hak anak, terkhusus pada anak yang belum beruntung. Tidak sampai di situ, beliau juga memaparkan salah satu program unggulan Pandu Persada (Penanganan Terpadu Permasalahan Anak dan Keluarga), yang menjadi wujud nyata upaya negara dalam penanganan kasus anak dan keluarga secara holistik.. 

Bapak Feriawan kemudian melanjutkan dengan penjelasan terkait pelaksanaan program-program rehabilitasi sosial, baik untuk anak-anak maupun untuk lansia. Bapak Feriawan menekankan pentingnya keluarga dan lingkungan sebagai tempat bagi anak-anak untuk dapat berkembang dan membentuk karakter. “Hampir semua permasalahan sosial yang dialami oleh anak-anak ataupun lansia itu berasal dari keluarga” ujarnya. Trauma menurutnya bukan selalu tentang kesedihan, namun tentang resistensi dan pemahaman yang salah oleh korban. Terakhir, bapak Feriawan menambahkan bahwa rehabilitasi merupakan upaya penting untuk mengembalikan fungsi sosial bagi lansia dan anak-anak serta mengembalikan kondisi yang telah hancur agar lebih tertata.

Selain dari dinas sosial, materi berikutnya disampaikan oleh Bapak Joni. Beliau memperkenalkan SIGAB sebagai sebuah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat untuk menciptakan inklusivitas pada penyandang difabel. SIGAB merupakan singkatan dari Sasana Inklusi & Gerakan Advokasi Difabel Indonesia. Sebagai Direktur SIGAB Indonesia, beliau menyampaikan bahwa inklusivitas ini menjadi penting atas dasar hak asasi manusia. SIGAB telah melakukan banyak upaya agar hak - hak kelompok difabel terpenuhi, mulai dari lingkungan tingkat desa hingga daerah. Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, regulasi terkait penyandang disabilitas terus dikembangkan dan perlu mendapatkan pengawasan berkelanjutan agar implementasinya tepat sasaran. 

Acara Webinar Kebijakan Sosial 1 diharapkan dapat memberikan insight terkait bagaimana peran, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dalam menciptakan inklusivitas agar bisa memenuhi hak - hak dari kelompok yang rentan. Harapannya mahasiswa yang mengikuti webinar ini dapat berperan aktif dalam mengusung dan mendukung inklusivitas dalam segala sektor di Indonesia. Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Negeri Yogyakarta berkomitmen untuk terus menghadirkan diskusi yang relevan dengan perkembangan ilmu administrasi publik dan isu-isu global terkini.